Arti Sebuah Pilihan
“Mamaaaaa.......Mamaaa.....jangan
 pergi Maaaa......tunggu lyla !!”. Dengan tersentak, lyla tersadarkan 
dari mimpi nya. Jantungnya berdetak dengan cepatnya. Ya dalam beberapa 
hari belakangan ini wajah mama nya sering sekali muncul mimpi nya itu. “
 huufft!! ohh.....ternyata hanya mimpi” pikirnya dalam hati. Keringat 
tampak mulai membasahi kening lyla. Dia hanya termenung, Nampak sekali 
ada kesedihan yang cukup mendalam, sejak lyla di tinggalkan oleh mama 
nya tercinta beberapa tahun yang lalu. Setelah mama nya meninggal 
kehidupan nya berubah drastis. Sedangkan papa nya setelah perusahaan 
tempat kerjanya bangkrut kini menjadi pengagguran dan sering 
mabuk-mabukkan dan menjadi orang yang pemarah. Sering kali pula lyla 
bertengkar dengan papa nya itu. Lyla merupakan anak tunggal dalam 
keluarga nya. Jadi tampak jelas betapa sepi nya hidup lyla. 
“Maaa...kenapa sih harus tinggalin lyla sendiri?? lyla kangen banget ma 
Mama, lyla ingin sekali ketemu maaaa
!!”tanya lyla dalam hati. 
Airmatanya tampak membasahi kedua bola mata indah yang mulai berkaca – 
kaca itu. “Hiks...hiks...kenapa mama begitu cepat ninggalin lyla sih??. 
lyla kembali termenung tak habis pikir. Pikiran nya sangat kacau malam 
ini karena hampir setiap hari selalu bertengkar dengan papa nya, akibat 
kebiasaan mabuk nya itu.
Sesaat kemudian ia pun 
membaringkan kembali tubuhnya di tempat tidur. “besok aku ada janji sama
 rino. Aku harus cepat - cepat tidur dan bangun pagi-pagi”. Semoga esok 
pagi ada khabar gembira buat ku”. Pikir lyla dengan penuh harap. Tangan 
nya kemudian mengusap airmata yang tersisa di pipi nya. Sesaat kemudian 
lyla sudah kembali tertidur lelap. Meskipun pikirannya masih menerawang 
jauh di antara kegelapan malam.
********
“Duk,,duk,,duk,,duk”. Suara 
keras dari balik pintu membangunkan lyla dari tidur nya. Dari balik 
jendela tampak sinar matahari sudah mulai muncul. lyla lalu mengusap 
mata nya yang masih mengantuk. Sesaat kemudian terdengar lagi suara 
gedoran dari balik pintu di ikuti suara kasar. “duk..duk..duk. Lil buka 
pintunya!! papah mau bicara sama kamu!!. bentak papah dari balik pintu.
“cepetan
 buka pintu nya!! atau papa dobrak nih!”kata papa yang sudah mulai 
mengeluarkan kata – kata ancaman. Lyla segera membenahi pakaiannya. 
Sebelum membuka pintu, lyla menarik nafas dalam-dalam supaya pikirannya 
tenang sejenak.
Lalu pintu itu terbuka. Dari 
balik pintu terlihat wajah papa yang tampak marah sekali. Nafasnya  
mengendus-endus tanda emosinya sudah memuncak. “kamu sengaja Yaa tidak 
membukakan pintu kamar!! Kamu mau melawan papa Haaahh!!. bentak papa 
pada lyla sambil tangan kanan nya yang mulai terangkat.
“Tampar aja Pah! Lyla dah siap 
kok” kalau papah masih belum puas dengan yang semalam” jawab lyla dengan
 lantang. Matanya dengan tajam menatap papa nya yang kian emosi 
mendengar jawaban dari lyla.
“Papa butuh uang buat beli 
minuman!” bentak papa. Tangannya kemudian di turunkannya kembali. “Lyla 
lagi ga punya uang pah. Lagian....kan kemarin-kemarin uang baru aja lyla
 kasih ke papa”. Jawab lyla sedikit menahan emosinya karena sudah capek 
bertengkar dengan papa nya setiap saat.
“Udah habis,” jawabnya singkat.
“Jangan bohong kamu !!Cepetannnn! Mana duitnya!”. Bentak papa lagi yang sudah sangat tidak sabar.
“
 Beneran nggak ada pah! Periksa aja dompet dan kamar lyla kalau ngak 
percaya !!” sambil tangan lyla menadahkan tangannya mempersilahkan papa 
nya memeriksa kamar lyla. Papanya lalu mendorong tubuh lyla dan masuk ke
 dalam kamarnya. Segala benda-benda yang dia temukan segera di lemparnya
 begitu saja. Dalam sekejap kamar itu pun menjadi berantakan tak 
beraturan. Lyla hanya terdiam melihat tingkah laku papa nya itu. Lyla 
mencoba untuk menahan airmatanya yang mulai keluar. Hati nya terasa 
sakit sekali melihat papa nya yang tak seperti dulu lagi.
“Mana dompet kamu!!” tanya papa dengan kesalnya.
“ itu di atas meja belajar lyla”
 jawab lyla singkat saja. Papa langsung beranjak dari tempat tidur 
menuju meja yang di tunjuk oleh lyla. Di ambilnya dompet itu, semua 
isinya dia keluarkan. Didalam nya hanya di temukan selembar uang 10 
ribuan saja.
“ Cuma segini aja!! jangan 
bohong kamu!. Mana yang lainya berikan pada papa !!” dengan nada penuh 
ancaman ke lyla. Lyla hanya menggelengkan kepalanya tanpa berkata 
sepatah kata pun. “awas yaa...!! kalau papa temukan selain ini tau rasa 
kamu! Jawabnya singkat sambil matanya terus memperhatikan seluruh kamar 
lyla. Tak berapa lama pun akhirnya dia pergi begitu saja meninggalkan 
lyla seorang diri. Seketika itu pun airmata turun dengan derasnya 
membasahi kedua pipi lyla. Tubuhnya terasa lemas sekali dan akhirnya 
terjatuh. Lyla duduk bersandarkan titian di tempat tidur, dengan pikiran
 yang kacau.
“ Maaaa....huuu...huuu..huu.. 
sampai kapan harus seperti ini terus.” Lyla udah nggak tahan lagi 
maaa..” jawab lyla dengan suara surau nya. Tapi hanya angin sepi yang 
berhembus menghampirinya.
********
Suasana taman siang ini keliatan
 sepi sekali. Padahal hari ini adalah hari minggu, tidak seperti 
biasanya. “ mungkin karena cuaca mendung kali yaa? Jadi sepi gini” pikir
 lyla yang terduduk di antara bangku taman. Mata nya menatap ke sana ke 
mari. Tampaknya dia menunggu seseorang. Ya lyla kebetulan siang ini ada 
janji dengan rino kekasihnya itu bertemu di taman. Tanpa sadar lyla 
terlarut dalam lamunan panjang. Entah apa yang dipikirkannya, hanya dia 
yang tahu. Dan “ Heyyy....melamun aja” diikuti rasa terkejut nya lyla 
yang tersadar dari lamunannya.
“ kamu mengagetkan aja 
rin...kemana saja kamu baru jam segini datang!! “ tanya lyla pada rino. “
 sory tadi ada urusan kantor bentar....oh ya kamu sudah makan belum lil?
 Tanya rino mengubah topik pembicaraan. Wajah nya terlihat serius 
sesekali terkadang tersenyum pada lyla.
“
 Ga rin...aku ga lapar” jawab lyla dengan suara berat. Wajah nya 
menunjukkan suasana yang sedang mengalami permasalahan yang amat sangat.
Tiba – tiba tangan rino memegang
 tangan lyla. Di eratnya tangan yang mungil dan lembut itu. “ kamu pasti
 habis bertengkar lagi dengan papa mu ya? Kamu yang sabar yaa....mungkin
 Tuhan sedang memberikan ujian buat kamu...pada akhirnya nanti pun Dia 
akan memberikan jalan yang terbaik buat kamu Lil” wajah lyla hanya 
tertunduk mendengar nasehat dari rino. Tak ada sepatah kata pun yang 
terucap dari mulut nya. Rino terus menatap lyla dengan penuh senyum 
berharap sang kekasihnya menemukan kembali semangatnya yang hampir 
habis.
Beberapa saat keduanya hanya 
bisa terdiam. Lalu rino mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. 
Sebuah amplop berwarna coklat dia sodorkan kepada lyla. “ nih ambil 
kalau kamu butuh” jawab rino. Lyla hanya tertegun melihatnya, lalu di 
terima nya amplop itu dengan kedua tangannya. “ maafkan aku rin kalau 
sudah merepotkan kamu...aku janji kok kalau sudah punya uang pasti aku 
ganti “ jawab lyla. Rino hanya mengangguk sambil tersenyum.
“ udah ga usah di pikirin cara bayarnya...kapan – kapan aja ga apa – apa kok, lagian aku juga ikhlas ngasih nya ke kamu”
Tampak
 binar mata nya memandang wajah rino dengan pekat. Senyum dan kesedihan 
menjadi satu dalam diri lyla. Di satu sisi ia merasa tak enak hati 
karena telah merepotkan kekasihna itu, tetapi di lain sisi ia tak punya 
pilihan lagi.
“ heyy...kenapa diam!!” tangan lembut rino menepuk bahu lyla dan matanya memandang lyla penuh senyum.
“ sekali lagi terima kasih ya 
rin. Aku janji kalau sudah punya uang akan ku bayar segera”. Setelah itu
 kedua insan manusia yang sedang di mabuk asmara itu hanya terdiam 
membisu menemani awan yg kian gelap. Dan hari pun semakin sore.
**********
“Dari mana saja kamu!!” wajah 
nya tampak penuh amarah memandang lyla. Lyla hanya menoleh sebentar lalu
 tampak acuh membiarkan begitu saja sesosok pria separuh baya yang 
adalah papa nya sendiri dan lalu melangkah menuju kamarnya.
Melihat tingkah laku lyla membuat amarahnya semakin memuncak di hampiri nya anak semata wayangnya itu, lalu tiba – tiba.
“ awww....sakit pah!!! di 
tariknya rambut lyla yang panjang sebahu itu dengan kuat oleh si papa. 
Lyla hanya bisa meringis menahan sakit. Lalu di ambilnya dengan paksa 
tas lyla.
Wajah nya berubah gembira saat ia menemukan sebuah amplop berisi uang pemberian rino dari dalam tas lyla.
Dengan sekejap lyla langsung 
menghampiri sang ayah tercinta dan berusaha merebut nya kembali. Dan 
“plakkkk” sebuah tamparan yang kuat mengenai pipi lyla. Lyla terjatuh, 
akan tetapi tangannya masih sempat meraih kaki sang papa untuk menahan 
nya yang hendak pergi.
“jangan pa itu lyla pinjam dari rino” pinta lyla dengan sangat.
“perduli setan!! Mo dari rino kek, dari siapa kek papa ga perduli” jawab papa dengan lantang.
“ hahaha akhir nya malam ini papa bisa minum sepuasnya”
“pah... jangan di ambil pah!!! itu buat kehidupan kita sehari – hari !!”
Lyla
 memegang erat kaki papa nya dan memohon dengan sangat. Memohon agar 
papa lyla mengurungkan niatnya itu. Akan tetapi, dengan tanpa pikir 
panjang lalu di dorongnya tubuh lyla hingga akhirnya ia tersungkur ke 
lantai.
“ kamu sama saja dengan mama mu itu, lebih baik kamu susul saja mama  mu itu ke akherat!!!”
dengan
 tawa nya yang keras akhirnya ia pergi begitu saja meninggalkan lyla. 
Akhirnya ia pun menangis. Dan ia tak bisa menahan emosi lagi dan “ papah
 jahattttt!!!!” teriak lyla dengan sekuat tenaga di ikuti keheningan 
malam yang datang.
********
Telepon di rumah rino tiba – 
tiba saja berdering, saat itu ia sudah mulai akan beranjak tidur. Lalu 
segera di angkatnya telp itu.
“ rin.....ini aku lyla” jawab lyla dengan suara yang berat.
“ooo
 kamu lil.......tumben malam – malam telp? Kamu kenapa lil ada masalah 
lagi dengan papa mu ya?” simpati rino mendengar suara yang tidak biasa 
nya dari lyla.
“ ga kok rin aku 
baik – baik aja, kamu tak usah khawatirkan aku.” jelas lyla, tetapi 
dalam hati tetap saja rino perduli dengan kekasihnya itu.
Keduanya sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya lyla kembali membuka pembicaraan.
“rin....
 terima kasih banyak yach karena selama ini, jika aku selalu punya 
masalah kamu pasti selalu suport aku. Aku nggak tau lagi harus ngomong 
apa lagi ke kamu selain kata – kata ini” jawab lyla yang sedari tadi 
airmata nya telah membasahi kedua mata indah nya.
“kamu bicara apa sich lil? Aku jujur nggak mengerti maksud kamu?” rino tampak bertanya – tanya dalam hati.
“ nggak kok rin....aku cuma pengen ngomong aja ke kamu” sambil menahan tangis dan kesedihan yg di alami saat ini.
Suara lyla tampak terbata – bata
 mengucapkan kata – kata yang membuat rino menjadi heran ada apa 
gerangan dengan sang kekasih hati nya itu. Suasana kembali hening saat 
keduanya hanya terdiam tanpa sepatah kata pun.
“
 rin....aku....aku...sayang kamu...” tiba – tiba telepon langsung 
terputus begitu rino mendengar kata – kata sayang yang terucap dari 
mulut lyla.
Di cobanya kembali 
untuk menelpon balik tetapi tidak ada jawaban, tampaknya telp lyla telah
 non aktif. Rino jadi berfikir – pikir sendiri  tentang lyla. Rasa 
khawatir dan cemas seakan menghantui perasaannya.
“ rin... maafkan aku yach” ucap lyla dalam hati saat menutup telp itu.
*******
Udara dingin mulai menyelimuti 
pagi ini. Dari kejauhan tampak sesosok tubuh yang berjalan gontai menuju
 rumah lyla. Ya dia adalah papa nya lyla yang sedari malam tidak pulang,
 tampak berjalan dalam keadaan mabuk berat. Dia berjalan memasuki rumah 
itu tanpa berkata apapun. Matanya sayu berusaha menuju pintu kamar lyla.
“ duk...duk..duk..lil buka pintu nya!!!” seperti biasa kata-kata kasar sesekali keluar dari mulutnya.
Tetapi tidak ada jawaban dari dalam.
“lil!!! bukaaa!!!” suaranya mulai meninggi.
Emosinya
 seketika timbul, di buka nya pintu itu dengan sangat keras hingga 
menimbulkan suara “brakkk” akhirnya pintu terbuka. Suasana kamar gelap 
sekali.
“Lil dimana kamu !!jangan 
sembunyi jawabbb !” teriak papa saat memasuki kamar lyla. Dan 
tiba-tiba......raut wajah nya berubah seketika, sorot mata nya tertuju 
pada sudut ruangan. Disitu terlihat sesosok tubuh yang tergeletak lemas 
hampir tak bernyawa. Ia mendekati nya dengan perlahan di pandanginya 
sesosok tubuh itu yang ternyata adalah lyla putri satu-satu nya itu. 
Seketika emosi yang tadi nya memuncak berubah, badannya kelihatan 
kegetaran dan tak bisa bergerak sedikit pun.
“ li....lil....lyla” jawabnya dengan suara terbata-bata. Terduduk lah ia sambil memegang tangan dan wajah putrinya itu.
Sambil meneteskan airmata “ Lil ! Lil ! Bangun Lil.... Ini papa !!” di gerak – gerakkannya tubuh lyla tapi tidak ada jawaban.
Sekujur tubuh lyla bersimbah dengan darah yang keluar dari lengan tangan kirinya. Darah segar mengalir membasahi lantai kamar.
“li...lil.....bangun lil... Jangan pergi...” pinta papa dengan suara bergetar.
“ akhhhhhhhhhh...” di pukulnya lantai kamar beberapa kali sebagai tanda sebuah penyesalan yang amat sangat.
“
 papa yang salah lil !! papa yang salah 
!!....seharusnya....seharusnya....” sesal nya tanpa bisa menjelaskan 
lebih panjang. Di benamkan wajahnya ke tubuh lyla, terdengar suarta 
tangis tiada henti  di ucapkannya.
“ lil !! bangun lil !! jangan Tinggalkan Papa mu ini sendirian !!” tak habis – habisnya ia berkata tak karuan.
Tiba – tiba sesosok bayangan 
bergerak memegang nya. Papa lyla tampak kaget begitu tahu bahwa ternyata
 tangan lyla membelai rambutnya. Di lihatnya wajah lyla yang tengah 
sekarat itu terlihat tersenyum kepadanya. Antara senang dan sedih yang 
bercampur menjadi satu di dibelai nya wajah lyla.
“pa......pa........papah.....ga.....salah...kok”
 terucap kata – kata surau dari mulut lyla. Matanya hanya bisa 
memandangi wajah papa nya dengan tersenyum.
“ li.....li....lyla......kangen......sama.....mama”li....lyla.....ingin.....ketemu......sa...sama.....mama....pah”
jawab lyla dengan suara terbata – bata.
“ iya lil....papa yang salah...semua karena salah papa....”
“Ngg.....nggak.....pa....pa....papa....nggak.....salah kok”
“papa.....adalah....orang....yang....penuh
 tanggung jawab.....pada mama....dan juga....lyla”. 
Lyla......mau.....papa......seperti...du...dulu....lagi”.
Dengan
 mata yang berbinar-binar sambil memegang erat tangan lyla “ lil !! papa
 janji....mulai hari ini papa akan berubah !!! ya berubah demi kamu 
putri kecil ku !!”
“ I....iya.....lyla....percaya 
kok” jawab lyla yang terlihat pucat. “ iya papa janji !!! papa janji !! 
kita mulai lagi kehidupan ini dari awal yach”. Mulai besok ! Papa akan 
cari kerja, buat menghidupi kebutuhan sehari-hari kita lil !!”.
Lyla hanya tersenyum mendengar 
perkataan dari sang papa. Sesekali airmatanya mengalir membasahi 
pipinya. Lyla terlihat sangat bahagia melihat perubahan drastis dari 
papa nya itu. Ia sekan melihat sesosok pria yang ia kenal dulu sebelum 
mama nya meninggal.
“ 
pah...ja..jaga......diri....papa....baik-baik....yach..” seketika suara 
lyla terhenti, kesadarannya tiba – tiba hilang, tangan yang sedari tadi 
memegang pun lemas seketika.
“ Tidakkkkkkkkkkkkkkkk......lylaaaaaaaa !!!!!”
*******
“rin....rin...ini aku maya !!!!” jawab maya dengan tergesa -gesa.
“ada apa may ?? kok keliatan nya penting banget sampai pagi-pagi telp aku” jawab rino dengan terheran – heran.
“lil.....lyla rin !! lyla rin !!” hanya itu kata-kata yang terucap dari maya.
“ lyla kenapa may ?? jawab yang jelas dunk” jawab rino menjadi penasaran apa yang terjadi.
“lyla......lyla meninggal rin !! lyla meninggal !! jelas maya pada rino.
Bagai petir menyambar tubuh nya 
di pagi hari. Rino tak kuasa menahan gejolak dalam diri nya. Tubuhnya 
langsung lemas mendengar perkataan dari maya. Telp yang di pegangnya 
sedari tadi terlepas menghempas lantai. Kekhawatiran yang menjadi 
kenyataan, ia pun langsung terduduk di lantai di ikuti tangis dan sebuah
 penyesalan yang amat dalam mendengar berita kematian lyla.
“Rin ! Rin ! Kamu tidak apa – apa kan ? “ tanya maya berulang – ulang kali di balik telp.
Segera di ambilnya telp itu “ 
aku nggak apa – apa kok may...” kali ini suara rino terdengar surau 
tanda ia sangat terpukul sekali dengan apa yang menimpa diri nya.
Dengan bergegas segera ia menuju rumah lyla di temani oleh maya yang juga menjadi teman baik nya dan lyla.
******
Suasana pemakaman sedikit demi 
sedikit mulai di tinggal kan oleh para pelayat yang sedari tadi ikut 
menemani. Cuaca terlihat mendung tanda bahwa sebentar lagi akan datang 
hujan.
“ rin..... aku tunggu di 
mobil ya !! kamu yang tabah..... mungkin tuhan punya jalan sendiri buat 
lyla. Semoga ia tenang di alam sana” jelas maya memberi semangat pada 
rino.
“ iya may.... makasih ya” jawab rino.
Setelah itu maya meninggalkan 
rino seorang diri. Didekati nya gundukan tanah yang masih merah dan di 
taburi bunga itu. Terlihat papa lyla duduk dengan tangan memegang erat 
batu nisan yang tertulis nama lyla.
Rino  mendekatinya dan duduk 
berada di samping pria separuh baya itu. “ oom....rino turut berduka 
cita atas meninngalnya lyla”. Lyla orang yang tegar dalam menghadapi 
masalah dan rino sangat sayang sekali sama lyla”. Rino ikut sedih atas 
kematian lyla” jelas rino dengan suara lirih.
Papa nya lyla pun menoleh dengan di ikuti senyuman ke arah rino. Di tepuk nya pundak rino dengan tangannya.
“ sama – sama nak rin.....lyla 
pasti juga sangat sayang sama kamu “. seharusnya oom yang berada di 
dalam kuburan ini bukan lyla....hiks...hiksss...” sesal nya sambil 
memegang erat batu nisan itu.
Lalu
 ia mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja hitam nya itu. “ ini kata 
-kata terakhir yang sepertinya di tulis oleh lyla sebelum meninggal, 
mungkin ini di tujukan buat kamu rin.....terimalah”.
Di serahkannya sepucuk kertas 
putih itu kepada rino. Sesaat kemudian ia berdiri dan melangkahkan diri 
meninggalkan rino, tampak dari kejauhan suara isak tangis nya terdengar 
tiada henti.
******
Titik – titik air sedikit demi 
sedikit jatuh ke atas bumi. Nampak nya hujan akan segera turun. Rino 
masih saja terpaku dengan kenyataan ini, di pandangi nya batu nisan itu 
oleh rino, di peganginya erat - erat. Terkadang ia pun mencium nya 
sesekali. “ seandai nya malam itu aku ada di sana.....aku.....aku pasti 
tidak akan biarkan hal ini terjadi lil !!” sebuah ungkapan dalam hati 
yang terucap dari mulut rino.
Lalu di bukanya sepucuk kertas yang di berikan oleh papa lyla kepadanya itu dan ia pun membacanya.
“dear rino....maafkan aku yach 
kalau aku tidak bisa menjadi yang terbaik buat kamu. Kamu pasti marah 
atas tindakan yang aku lakukan ini. Tapi !! tapi !! aku nggak punya 
pilihan lain rin. Aku sudah bosan dengan kehidupan ku ini. Aku ingin 
sekali bisa bebas!! lepas layaknya merpati putih di angkasa. Aku ingin 
menjadi seperti malaikat yang tak pernah mempunyai beban sama sekali. 
Meskipun aku tahu bahwa tindakan yang aku lakukan ini mungkin salah 
menurut mu. 
Rin....selama ini kamu telah 
banyak membantu aku, di saat aku sedih dan di saat aku senang kamu 
selalu berada di sisiku. Aku senang sekali rin, kamu sudah memberikan 
warna dalam dunia ku.....mudah – mudahan kamu mau memaafkan aku. Jujur 
dalam hati ku, aku sayang sekali sama kamu. Kamu jaga diri baik – baik 
yach. Mungkin suatu saat nanti kita akan di pertemukan kembali. 
Yaaaa....suatu saat nanti, dan aku pasti akan menunggu hari itu tiba 
!!”.  luv lyla.
Bergetar hati rino membaca surat
 itu. Airmata nya menetes membasahi kertas itu. Dengan sekejap di 
peluknya gundukan tanah tempat bersemayamnya lyla. Di genggamnya erat – 
erat, seakan – akan lyla lah yang ia dekap.
“
 lil.....bodoh kamu....hiks...hiks....kenapa kamu lakukan hal bodoh ini 
!!”. kamu pasti sadar bahwa perbuatan mu ini tidak akan menyelesaikan 
permasalahan yang kamu hadapi.... benar kan lil !!” sesal rino dengan 
tangan memukul – mukulkan ke tanah.
“ percuma aku menangis.... percuma aku menyesali ini semua....semua ini tidak akan mengembalikan kamu lagi”
“lil aku janji !! aku juga akan menunggu hari itu..... dan sampai kapan pun cinta ku ini tak akan pernah pudar”
“ yaaa....semoga kamu tenang di 
alam sana” rino mengakhiri pembicaraannya dan berdiri perlahan 
meninggalkan lyla seorang diri di lubang yang gelap itu. Dan akhirna 
hujan pun turun mengiringi kepergian rino. End
 

 
 
  
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar